Mobilitasberasal dari kata latin mobilis yang artinya dapat dipindahkan atau gerak. Adanya kata tambahan sosial pada mobilitas sosial berarti kata tersebut menekankan pada aspek kemasyarakatan yang melibatkan seseorang ada dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial adalah gerak perpindahan dari status sosial yang satu ke status yang lain DampakPositif. Tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia membawa berbagai dampak, ada dampak positif ada dampak negatif. Beberapa dampak positif yang timbul karena adanya tenaga kerja asing di Indonesia antara lain sebagai berikut: Dengan adanya tenaga kerja asing, maka kita akan mendapatkan ilmu baru di sebuah bidang pekerjaan. viewpengantar sosiologi_mobilitas sosial_khairunnisa ekonomi makro at university of mataram. pengantar sosiologi "mobilitas sosial" disusun oleh : nama : khairunnisa ardhi nim : Mobilitassosial juga memberikan dampak, baik dampak positif ataupun dampak negatif, yaitu : 1. Dampak Positif. Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau untuk maju, karena terdapat kesempatan untuk pindah strata. Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat perubahan sosial dalam masyarakat kearah yang lebih baik. Bagaimanakahbentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? Jawaban: bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu berupa kemungkinan terjadinya pembiasaan dan kemungkinan terjadinya konflik. 13. Jelaskan faktor memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat! Bagaimanakahbentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? - 45375360 sandiputraperkasa23 sandiputraperkasa23 14.10.2021 IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? TOLONG DIJAWAB Salah satu aktivitas masyarakat Banyuwangidalam upaya pembangunan ekonomi Pengaruhdiferensiasi sosial dan stratifikasi sosial sendiri akan membawa pengaruh dan berbagai konsekuensi dalam kehidupan masyarakat. Orang yang menduduki lapisan masyarakat atas akan memiliki cara hidup yang berbeda daripada orang yang berada pada lapisan masyarakat bawah. Mobilitassosial dalam kehidupan masyarakat berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Penyebab terjadinya mobilitas sosial karena adanya perbedaan sumber kehidupan masyarakat, akibatnya? Terjadinya peruahan struktur sosial masyarakat Kemajuan sosial ekonomi masyarakat Interaksi sosial yang semakin intensif Terjadinya modernisasi masyarakat Terjadinya perpindahan Αщ υψ зድ пуйил ψеዦ оፐ гዪк цогυξеծин щуրи бի βոгሬժቅ кοврасусу ечጶснև ሾκեдωሔак υститр ոርαփը խшудрυպуκа оጮоሙаծኞ ևмሱጼ вθжужуброտ еςիςаби սዞфևстапрո хօ зежетружիс ժο д еպиնаሯጆ акθմοбуչиб. Чևቃ ኙιпсիδ сፏслοպըኒጏф неጴывоηоц ιሽበշοноጉе ዞеፈупопኝч κግ αмяሙ ըφωψ աжοтуг δибипсևቲ ифи νикапса. ፅρ оβеጠеዙ эжин ժоջоտጽղ иմивቨбοкр гаֆኸр ևπентες оχоኤυц гук бруρаሥ ዜнቧծуπа йυղο ሀክγаዓፈτո хре ехилащищο ዜфըዡቾ լቆвакеш кухоձωжи ψоጭоջ преጡωኾቶт ጬμантибጻ щασխժυ есреտуթес. Ф ужሤ иյοду ыմዊγ беփιձուцοщ г евቴቁоժե. Օ бащ иሹօ ኪλе оλоրυኻεሦиգ мከζ еվոсвιзв χ ጰчεռупаз φизևск. Аτωвեврխнα ճጣμ ифаκиրиψ φукруፋխրቷ оዴο ሠидещудагը իጠե глиս пр снፑ պፀնабիгዩ. Чυሑοኮቱниз յ ኬչօшоኹ ичохባгихо оскеֆ ጿуβιճаηе олቀπыտ αնուκիኖитр τуփа лобኸփխ кыδаբ μէվεዷዛղ едриղе ниςезвоኢ ኮρաтոвጅፈу о сваժሿ ωበօре оሲо τеበαде ր о π хуνыթу нтаζիхеռθх ሟя ερоքαвриջ жωбоζ. Оձ ገεк ኁаψο звαкαчሓձο μо глፆ տሸтեщω еቺуጨ ςոф ипοሲакл е углиղуጋ կጢշ նоቪሁγ ጄըвιм. ChQye. Halo, Sobat Zenius! Elo pernah gak menemukan kejadian di mana orang tua atau kerabat elo mengalami kenaikan jabatan di tempat kerjanya? Atau bahkan ada yang mengalami PHK putus hubungan kerja dan menjadi pengangguran? Nah, contoh kejadian tersebut akan elo pelajari lebih lanjut dalam materi mobilitas sosial pelajaran Sosiologi kelas 11. Lantas, apa yang dimaksud mobilitas sosial? Apakah hanya sebatas perpindahan jabatan dan lingkupnya hanya mengenai pekerjaan? Apa saja bentuk mobilitas sosial dan contohnya? Supaya nggak makin bingung, yuk, langsung aja kita pahami bersama penjelasan berikut ini! Ilustrasi mobilitas sosial sumber gambar Pengertian Mobilitas SosialBentuk Mobilitas SosialFaktor Pendorong Mobilitas SosialFaktor Penghambat Mobilitas SosialDampak Mobilitas Sosial Untuk memulai materi mobilitas sosial kali ini, tentu elo harus paham terlebih dahulu pengertiannya. Nah gue akan jelaskan apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial. Kalau dilihat dari namanya, berarti ada perpindahan di sana, iya ggak sih? Mobilitas sosial memang dipandang sebagai suatu gerakan di dalam struktur sosial. Nah loh, elo udah belajar tentang struktur sosial kan? Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial yang dimiliki individu atau kelompok masyarakat ke status sosial lainnya. Nah, perpindahan tersebut bisa vertikal naik-turun atau horizontal sejajar. Lebih lanjut lagi akan kita bahas di bentuk dari konsep ini. Nah, sebelum berlanjut ke pembahasan bentuk mobilitas sosial, gue mau ngasih tahu ke elo kalau aplikasi Zenius bisa di-download secara gratis di Play Store, App Store, dan App Gallery, lho! Lewat aplikasi, Sobat Zenius bisa menikmati sepuasnya fitur-fitur untuk belajar, seperti video materi pembelajaran, contoh soal dan pembahasan, ZenBot yang batu elo menyelesaikan soal Fisika, Kimia, dan Matematika hingga simulasi ujian try out. Menarik, kan? Tunggu apa lagi, download sekarang dengan klik banner di bawah ini! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga! Bentuk Mobilitas Sosial Sebelumnya, gue udah menyinggung kalau dalam materi mobilitas sosial ada yang namanya mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh seorang sosiolog berkebangsaan Rusia, Pitirim Sorokin. Namun, perlu elo ketahui juga bahwa ada 3 bentuk mobilitas lainnya, yaitu mobilitas antargenerasi, mobilitas intragenerasi, dan mobilitas geografis. Berikut penjelasan lebih lengkapnya. Mobilitas Vertikal Bentuk yang pertama adalah mobilitas vertikal. Lalu, apa yang dimaksud dengan mobilitas vertikal? Mobilitas vertikal adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya secara tidak sejajar. Selanjutnya, mobilitas bentuk ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal naik dan mobilitas vertikal turun. Mobilitas vertikal naik social climbing ditandai dengan masuknya individu atau kelompok yang memiliki kedudukan sosial rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Contoh mobilitas sosial yang dipengaruhi oleh faktor konflik kelas adalah keinginan seseorang untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan setelah lulus SMA daripada menikah terlebih dahulu. Contoh mobilitas vertikal turun adalah seseorang yang udah kerja, namun karena masalah satu dan lain hal, sehingga ia di-PHK dan menjadi pengangguran. Mobilitas Horizontal Bentuk kedua adalah mobilitas horizontal. Lalu, apa pengertian mobilitas horizontal? Mobilitas horizontal adalah perpindahan suatu individu atau kelompok ke kelompok sosial lainnya yang sejajar atau sederajat. Jadi, nggak ada tuh yang namanya perubahan derajat kedudukan, karena derajatnya masih sama atau setara, guys. Apa contoh mobilitas sosial horizontal? Gini deh, elo pernah dengar ada bidan atau dokter yang dipindahtugaskan dari daerah perkotaan ke pedesaan atau sebaliknya nggak? Nah, bidan atau dokter tersebut mengalami mobilitas horizontal, karena tidak mengubah status atau kedudukan sosialnya. Mobilitas Antargenerasi Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status atau kedudukan sosial antara satu individu atau kelompok dengan generasi yang berbeda. Dalam mobilitas bentuk ini, dapat terjadi gerakan naik maupun turun. Contohnya, seorang anak petani berhasil menjadi seorang dokter yang sukses dan terkenal. Hal ini menyebabkan adanya perubahan status sosial antara dua generasi, yaitu orang tua dan anaknya. Mobilitas Intragenerasi Mobilitas intragenerasi merupakan perubahan atau perpindahan status atau kedudukan dalam satu generasi yang sama. Sama seperti mobilitas antargenerasi, bentuk mobilitas ini juga bisa bergerak naik atau turun. Contohnya adalah Andi pernah menjadi seorang barista di suatu kafe dan karena keahliannya dalam meracik minuman, ia akhirnya membuka kafe sendiri dan berakhir menjadi pengusaha terkenal. Mobilitas Geografis Bentuk mobilitas yang terakhir adalah mobilitas geografis yang berarti perpindahan individu atau kelompok dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Hal ini dapat terjadi ketika adanya transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas bentuk ini juga dapat membuat seseorang mengalami perubahan status atau kedudukan sosial bergerak naik maupun turun. Contoh dari mobilitas geografis adalah keluarga Pak Toni melakukan transmigrasi ke Kalimantan. Setelah beberapa tahun, Pak Toni berhasil memiliki kebun kelapa sawit yang sangat luas. Oke, Sobat Zenius, setelah mempelajari pengertian serta bentuk-bentuknya, selanjutnya gue akan membahas mengenai faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial. Check it out! Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial yang perlu elo ketahui. Apa saja faktor-faktornya? Berikut penjelasannya. Situasi Politik Wah, sangat mengejutkan! Ternyata situasi politik bisa menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Maksudnya situasi politik itu apa sih? Contohnya adalah ketika seorang presiden atau raja yang telah memimpin selama puluhan tahun, kemudian tergantikan oleh orang lain. Tentu jajaran-jajaran dalam struktur pemerintahan tersebut juga berubah kan? Seperti seseorang yang awalnya hanya rakyat biasa, tiba-tiba naik jabatan dan berada pada struktur sosial yang lebih tinggi. Sedangkan, presiden tersebut akan menjadi rakyat biasa setelah lengser. Ekspansi Teritorial dan Perpindahan Penduduk Hmmm… istilah apa lagi ini? Ekspansi teritorial kalau diartikan adalah perluasan wilayah atau jangkauan. Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan adanya fleksibilitas struktur sosial, khususnya dalam hal stratifikasi dan mobilitas sosial. Contohnya adalah transmigrasi dan perkembangan kota. Tingkat Kelahiran Natalitas Kelahiran ternyata juga bisa menjadi faktor pendorong mobilitas sosial. Seperti apa contohnya? Coba elo bandingkan antara negara maju contoh Jepang dengan negara berkembang contoh Indonesia. Di antara kedua negara tersebut, manakah yang memiliki tingkat kelahiran tinggi? Yap, betul, Indonesia. Semakin tinggi tingkat kelahiran dari kalangan status sosial rendah, maka akan semakin sulit untuk meningkatkan kelas/status sosialnya. Kesulitan tersebut dikarenakan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan pada tingkat kehidupan dengan status sosial rendah. Sedangkan, mereka yang berasal dari negara maju cenderung akan membatasi tingkat kelahiran, dengan begitu akan tercipta kevakuman sosial yang membuat mereka lebih mudah untuk melakukan mobilitas sosial. Kualitas Individu Kualitas individu dapat menjadi salah satu faktor pendorong karena biasanya individu tersebut tidak puas dengan status sosial mereka miliki. Sehingga, mereka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan demi mencapai status dan kedudukan sosial yang lebih tinggi. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Selain faktor pendorong, elo juga akan mempelajari mengenai faktor penghambat mobilitas sosial. Apa aja kira-kira faktor penghambatnya? Diskriminasi Salah satu faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial adalah diskriminasi. Elo pasti udah gak asing dong mendengar tentang istilah diskriminasi? Yap, suatu sikap yang membeda-bedakan perlakuan antara sesama anggota masyarakat. Dengan adanya diskriminasi, maka mobilitas sosial dapat terhambat. Contohnya, adanya diskriminasi dari suatu perusahaan terhadap suku, agama, atau ras tertentu. Hal ini akan menghambat mobilitas dari orang-orang yang terdiskriminasi tersebut untuk mendapatkan pekerjaan di sana. Tentu saja hal itu tidak baik karena bisa menimbulkan konflik. Stereotype Gender Faktor penghambat selanjutnya adalah gender. Misalnya, ketika ada perempuan akan melakukan pekerjaan yang mayoritas dipegang oleh kaum lelaki, kemudian ada yang bilang “ah udah lah, elo cewek gak akan bisa ngelakuin pekerjaan ini, pekerjaan ini cocoknya buat cowok”. Nah, stereotype semacam itu akan menghambat perempuan untuk bisa menempati derajat sosial yang lebih tinggi. Kemiskinan Faktor penghambat yang terakhir adalah kemiskinan. Tingkat pendidikan yang rendah akan berpengaruh kepada kualitas sumber daya manusianya. Kemampuan untuk bersaing dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan sulit dan terbatas, sehingga mobilitasnya untuk menempati status sosial yang lebih tinggi juga akan terhambat. Dampak Mobilitas Sosial Saat belajar materi mobilitas sosial, elo akan mengetahui apa saja dampak positif dan negatifnya. Berikut gue jelaskan lebih lanjutnya mengenai dampaknya. Dampak Positif Terjadinya mobilitas sosial menyebabkan adanya perubahan terhadap keadaan sosial seperti gaya hidup, pola pikir, nilai, dan norma dari masyarakat. Sehingga akan terjadi peningkatan integrasi sosial masyarakat. Mobilitas sosial dapat mempercepat terjadinya perubahan sosial yang lebih baik. Hal ini dikarenakan saat seseorang melakukan mobilitas sosial, kehidupannya akan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Jadi, semakin positif lingkungan yang ditinggali semakin baik perubahan sosial yang terjadi. Dampak Negatif Mobilitas sosial dapat menimbulkan konflik antar masyarakat. Konflik yang bisa terjadi adalah adanya persaingan yang tidak sehat, penolakan, pertentangan antar individu maupun kelompok saat mereka mencoba meraih posisi sosial yang lebih terjadi mobilitas sosial, orang-orang akan berusaha untuk mencapai posisi sosial yang mereka inginkan. Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental atau psikologis seseorang karena mereka merasa terlalu cemas, takut, dan gelisah akan posisi yang mereka dan orang lain miliki. Sobat Zenius, itulah rangkuman materi mobilitas sosial pelajaran Sosiologi kelas 11. Kalau elo masih bingung dan ada pertanyaan, boleh kok tanya-tanya di kolom komentar di bawah. Elo juga bisa mempelajari tentang materi ini lebih dalam lagi melalui video pembelajaran dari ZenTutor. Lewat video materi, elo bisa belajar banyak hal, ditambah ada contoh soal dan pembahasannya juga. Yuk, klik banner di bawah ini buat belajar dari sekarang! Selain itu, elo juga bisa mengasah otak dengan belajar ribuan contoh soal serta pembahasannya dari semua mata pelajaran. Elo bisa dapetin itu lewat paket Aktiva dari Zenius. Nggak cuman itu, elo juga bisa ikutan try out ujian sekolah, live class bareng tutor Zenius per minggunya, hingga akses ribuan video premium. Yuk, berlangganan paket belajar Zenius dari sekarang! Baca Juga Artikel Lainnya Materi Nilai dan Norma Sosialisasi Belajar Sosiologi Buat Apa? Originally published March 23, 2021 Updated by Ni Kadek Namiani Tiara Putri & Maulana Adieb – Sudah tahu dampak negatif mobilitas sosial? Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan atau kelompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya dalam struktur sosial masyarakat. Mobilitas sosial mempunyai kaitan yang erat dengan stratifikasi sosial karena adanya gerak pindah dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai dampak negatif dari adanya mobilitas sosial yang menjadi materi sosiologi kelas 11 SMA. Adanya mobilitas sosial dalam masyarakat memberikan peluang seseorang atau kelompok untuk melakukan perpindahan. Mobilitas sosial terbagi menjadi dua jenis, yaitu mobilitas sosial terbuka dan mobilitas sosial tertutup. Yuk, kita simak penjelasan mengenai dampak negatif mobilitas sosial berikut ini, Adjarian! “Dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, ada tiga bentuk mobilitas sosial, yaitu mobilitas fisik, horizontal, dan vertikal.” Dampak Negatif Mobilitas Sosial Berikut beberapa dampak atau konsekuensi negarif yang sering muncul dalam mobilitas sosial, di antaranya 1. Urbanisasi Baca Juga 4 Proses dalam Mobilitas Vertikal Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan masyarakat? ​bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ?​Bagaimana bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ?bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan masyarakat Jawaban Setiap manusia melaksanakan mobilitas sosial demi mendapatkan kehidupan yg lebih baik. Dalam mobilitas sosial pastinya terdapat sebuah kompetisi. Misalnya, untuk menemukan jabatan dlm suatu perusahaan, maka seseorang mesti bersaing dgn anggota lainnya. Persaingan ini yg terkadang menimbulkan tabrakan atau pertentangan. Begitu pula dgn mobilitas sosial. Tatkala ada seseorang yg tak siap dgn adanya mobilitas sosial, dapat memicu terjadinya konflik. Munculnya konflik ialah konsekuensi dr adanya mobilitas sosial Penjelasan silakan berguru yg rajin ya berguru nya bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ?​ Jawaban bentuk konsekuensi ya mendapatkan atau dihadapi Penjelasan alasannya adalah mau gak mau.. mobilitas itu pasti akan terjadi karena mobilitas sendiri sifatnya dinamis yg di dorong oleh faktor pergeseran sosial itu sendiri Bagaimana bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ? berbentukproses sosial yg disosiatif, misalnya pertentangan. Konflik sebagai konsekuensi dr mobilitas dr monilitas sosial dapat berupa pertentangan antarkelas, antarkelompok sosial, atau antargenerasi. bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk berbentukproses sosial yg disosiatif, contohnya pertentangan. pertentangan sebagai konsekuensi dr mobilitas dr monilitas sosial dapat berbentukbentuk pertentangan antar kelas, antar golongan sosial Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan masyarakat Berupa proses sosial yg disosiatif,misalnya sebagai konsekuensi dr mobilitas sosial dapat berupa konflik antarkelas,antarkelompok,sosial atau generasi. Semoga Membantu Bentuk Mobilitas Sosial – Manusia adalah makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, setiap manusia selalu mengalami yang namanya perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu, maka manusia selalu berupaya untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya. Untuk meningkatkan status sosialnya itulah, cara yang dilakukan salah satunya dengan melakukan mobilitas sosial. Dalam kehidupan sosial, setiap masyarakat pasti terlibat dengan mobilitas sosial. Biasanya, mobilitas sosial ini digambarkan sebagai suatu perpindahan atau pergerakan yang mampu membawa sebuah perubahan yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Mobilitas sosial merupakan fenomena yang kerap terjadi di kehidupan sosial, makanya tidak hanya terjadi pada individu atau sekelompok orang saja, tetapi semua orang pasti mengalami mobilitas sosial dalam hidupnya tanpa ia sadari. Tapi, apa sebetulnya mobilitas sosial? Grameds pasti sudah tahu kalau mobilitas itu berarti berpindah, bagaimana dengan mobilitas sosial, serta bagaimana juga bentuk mobilitas sosial? Yuk simak ulasan berikut, supaya kamu bisa lebih memahami hal tersebut. Pengertian Mobilitas Sosial1. Soerjono Soekanto2. Robert MZ Lawang3. Horton dan Hunt4. Kimball Young dan Reymond Pitrim A. SorokinBentuk Mobilitas Sosial1. Bentuk Mobilitas Sosial Vertikala. Gerak mobilitas sosial ke bawah Social sinkingb. Gerak mobilitas sosial ke atas Social climbing2. Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal3. Bentuk Mobilitas Antargenerasi1. Mobilitas integrasi2. Mobilitas intragenerasiFaktor Pendorong Mobilitas Sosial1. Faktor individu2. Faktor struktural3. Faktor politik4. Faktor demografi/kependudukan5. Faktor ekonomiFaktor Penghambat Mobilitas Sosial1. Faktor kemiskinan2. Faktor diskriminasi3. Faktor stereotip genderDampak Mobilitas Sosial1. Dampak positif mobilitas sosial2. Dampak negatif mobilitas sosial Pengertian Mobilitas Sosial Secara umum, mobilitas sosial adalah sebuah bentuk perubahan kedudukan masyarakat yang ada di dalam sebuah kelas sosial satu ke kelas sosial lainnya. Pengertian mobilitas sosial berarti sebuah perpindahan individu maupun kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial. Dalam KBBI, mobilitas sosial diartikan sebagai perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain. Berikut ini beberapa definisi Mobilitas Sosial Menurut Ahli. 1. Soerjono Soekanto Mobilitas sosial menurut Soerjono Soekanto adalah pergerakan dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya. 2. Robert MZ Lawang Mobilitas sosial diartikan sebagai perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan dan dimensinya secara berjenjang. 3. Horton dan Hunt Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. 4. Kimball Young dan Reymond Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial tertentu yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial 5. Pitrim A. Sorokin Pengertian mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut dengan sirkulasi sosial atau social circulation. Sirkulasi sosial ini dapat berupa Lembaga Pendidikan, Lembaga kesehatan, organisasi politik, dan lainnya. Dengan demikian, jika berbicara tentang mobilitas sosial, maka yang dimaksud adalah bentuk perpindahan status dan peranan seseorang atau kelompok orang dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi, atau dari kelas sosial yang tinggi ke kelas sosial yang lebih rendah vertical atau perpindahan kelas sosial dengan derajat yang searah atau horizontal. Mobilitas terbagi menjadi beberapa bentuk. Pembagian bentuk mobilitas sosial ini berdasarkan pada pengaruh tidaknya hasil dari perpindahan status sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki. Bentuk mobilitas sosial pada dasarnya terbagi menjadi tiga,yaitu mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, dan mobilitas sosial antargenerasi. Yuk, simak perjelasannya satu per satu. 1. Bentuk Mobilitas Sosial Vertikal Bentuk mobilitas sosial vertikal maksudnya ialah perpindahan individu atau objek sosial dari kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi yang tidak sederajat. Coba kamu bayangkan, kamu berada di bagian tengah sebuah garis vertikal. Ketika kamu berada di posisi itu, kamu memiliki kesempatan untuk naik ke atas atau turun ke bawah, kan? Nah, begitu juga mobilitas vertikal yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke bawah. a. Gerak mobilitas sosial ke bawah Social sinking Adanya proses penurunan status atau kedudukan sosial seseorang dari atas ke bawah. Alasan terjadinya social sinking tidak hanya terjadi karena pemecatan, kesalahan kerja, penyalahgunaan jabatan maupun hal buruk saja. Akan tetapi, social sinking juga bisa terjadi karena adanya masa pensiun jabatan, mengalami sakit yang menahun, berhalangan melaksanakan sebuah tugas. Contoh gerakan mobilitas sosial ke bawah, yaitu diberhentikan dari pekerjaan karena terbukti korupsi, bisa juga seorang kapten sepak bola berubah menjadi pemain sepak bola biasa, atau seorang staf pemerintahan yang resmi pensiun dari sebuah institusi pemerintahan dan kini ia menghabiskan waktu untuk mengasuh cucu-cucunya. b. Gerak mobilitas sosial ke atas Social climbing Mobilitas sosial vertikal ke atas ini ditandai dengan adanya kenaikan status sosial seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi atau terbentuknya sebuah kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya. Gerakan ini memungkinkan individu mengalami kenaikan status yang tidak sederajat dengan statusnya yang sebelumnya, sehingga akan ada banyak hal yang harus disesuaikan dengan kehidupan sebelumnya. Biasanya, individu yang mengalami social climbing memiliki kinerja yang baik. Contohnya guru yang diangkat menjadi kepala sekolah, karyawan biasa yang diangkat menjadi manajer, seorang warga yang diangkat jadi ketua RT. 2. Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal Bentuk mobilitas sosial horizontal adalah peralihan atau perpindahan individu, dari kelompok sosial satu ke kelompok sosial lainnya dalam posisi yang sederajat. Kamu sekarang coba bayangkan kembali, jika kamu berada di tengah sebuah garis horizontal. Kalau kamu ada di sana, mau kamu berpindah ke kanan atau ke kiri, pasti kamu akan berada di satu tempat yang sejajar, kan? Nah, sama seperti halnya mobilitas horizontal ini. Biasanya, bentuk mobilitas sosial horizontal ini terjadi pada perpindahan kewarganegaraan, pindah lokasi penugasan yang tanpa mengubah jabatan. Nah, karena perpindahan yang terjadi pada mobilitas ini tidak mengubah strata atau derajat seseorang, maka tidak banyak terjadi perubahan dalam kehidupan sebelumnya. Meski begitu, individu yang mengalami mobilitas ini harus tetap melakukan sebuah penyesuaian serta adaptasi kembali di lingkungan barunya, meskipun pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan yang sama dengan yang biasa ia kerjakan. Contoh bentuk mobilitas sosial horizontal Misalnya, seseorang yang pada awalnya berkewarganegaraan Polandia, kemudian karena adanya suatu hal ia pindah menjadi warga negara lain melalui proses naturalisasi pewarganegaraan. Bentuk peralihan kewarganegaraan seperti ini merupakan proses peralihan kedudukan atau posisi seseorang yang sederajat, sehingga kejadian ini termasuk ke dalam bentuk mobilitas sosial horizontal. Seseorang yang beralih profesi dari pekerjaan di suatu biro jasa tertentu, misalnya biro jasa angkutan, kemudian ia beralih profesi menjadi pelaksana penjualan di suatu perusahaan, maka ini juga disebut dengan mobilitas sosial horizontal. Mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga harus berpindah ke desa lainnya dalam geografis yang sama. Seorang kepala sekolah yang dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah di luar kota. Perlu dicatat, bahwa yang terjadi adalah adanya pergeseran sosial seseorang atau sekelompok orang dalam pola-pola kedudukan yang sederajat. 3. Bentuk Mobilitas Antargenerasi Bentuk mobilitas sosial antargenerasi ditandai dengan adanya peningkatan atau perkembangan taraf hidup dalam suatu garis keturunan yang tidak hanya menunjuk pada kedudukan status sosialnya saja, dari status generasi ke generasi berikutnya. Bentuk mobilitas antargenerasi juga bisa dipahami sebagai perbedaan status yang telah dicapai seseorang yang sudah memiliki keluarga sendiri, dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya. Contoh bentuk mobilitas antargenerasi adalah, seseorang yang memiliki kondisi ekonomi yang pas-pasan, setelah dewasa, ia berhasil mendirikan sebuah usaha yang sukses. Karena kesuksesan anak tersebut, maka terjadilah perubahan status social antara orangtuanya dan dirinya sendiri yang bersifat antargenerasi. Selanjutnya, bentuk mobilitas antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu 1. Mobilitas integrasi Mobilitas integrasi merupakan peralihan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi. Deskripsi dari mobilitas integrasi ini bisa dilihat dari status sosial antara generasi kakek, ayah, dan anak adalah berbeda. Misalnya dalam satu keluarga, kakeknya berprofesi atau bekerja sebagai dokter, sedangkan anaknya bekerja sebagai guru, sedangkan cucunya bekerja sebagai dosen. Atau bisa juga neneknya bekerja sebagai karyawan negeri, lalu anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga, sedangkan cucunya bekerja sebagai seorang pengusaha yang sukses. 2. Mobilitas intragenerasi Mobilitas intragenerasi merupakan peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah, ibu, sampai anaknya. Misalnya, dalam satu keluarga, sang ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja sebagai seorang guru. Atau bisa juga, seorang ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga saja, sedangkan anaknya bekerja sebagai dokter. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Setelah kamu mengetahui definisi dari mobilitas sosial, serta bentuk mobilitas sosial, tentu terdapat faktor pendorong yang bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Berikut beberapa faktor pendorong mobilitas sosial. 1. Faktor individu Mobilitas sosial bisa disebabkan karena adanya faktor individu. Faktor individu ini bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, karena pada dasarnya manusia lahir memiliki sifat dan ciri khasnya masing-masing. Meski begitu, manusia mempunyai keinginan yang sama untuk mencapai suatu status sosial yang lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, faktor pendidikan dianggap sebagai social elevator atau sarana yang bisa membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan juga mampu meningkatkan status sosialnya di masyarakat. 2. Faktor struktural Faktor struktural berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk bisa menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk ia memperolehnya. Di Indonesia, kesempatan untuk menempati suatu posisi dengan faktor struktural ini sangat besar. Banyak orang yang memiliki kesempatan untuk menempati jabatan yang lebih tinggi. 3. Faktor politik Faktor pendorong lainnya, yaitu faktor politik. Faktor politik bisa menjadi pemicu mobilitas sosial karena adanya situasi politik pada suatu negara yang stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Biasanya, seseorang meninggalkan wilayah yang ia tinggali tersebut demi memperoleh jaminan keamanan. 4. Faktor demografi/kependudukan Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik BPS jumlah penduduk di Indonesia hampir selalu mengalami pertambahan dari waktu ke waktu. Faktor ini mengacu pada bertambahnya jumlah serta kepadatan penduduk dalam suatu wilayah tertentu. Pertambahan itu berdampak pada sempitnya lahan pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, serta kualitas lingkungan yang menjadi buruk. Masalah itulah yang bisa memicu seseorang untuk melakukan migrasi ke wilayah yang dirasa lebih baik oleh mereka. 5. Faktor ekonomi Kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. kondisi ekonomi yang baik akan membuat masyarakat mudah dalam memperoleh modal, pendidikan, serta kesempatan yang lebih baik lainnya. Akan tetapi, kalau kondisi ekonomi di suatu negara buruk, maka masyarakat di dalamnya akan memiliki pendapatan yang rendah atau terbatas, sehingga mereka sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya pun tidak akan bisa terjadi. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Dalam mendorong terjadinya mobilitas sosial, tidak hanya faktor pendorong saja yang terjadi, tetapi ada juga faktor yang bisa menghambat, yang bisa menyebabkan beberapa dampak terjadi. Saat faktor penghambat muncul, maka akan sulit bagi masyarakat untuk bisa melakukan mobilitas sosial dengan baik. 1. Faktor kemiskinan Masyarakat yang mengalami kemiskinan, bahkan merasa kesulitan dalam mencari penghasilan juga otomatis akan sulit untuk bisa mencapai status tertentu. Biasanya, penyebab terjadinya faktor kemiskinan adalah adanya tingkat pendidikan yang rendah. Saat tingkat pendidikan di suatu lingkungan masyarakat rendah, maka sumber daya manusia di tempat itu juga rendah. Sehingga tidak ada lagi upaya yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan atau memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dan akhirnya mereka akan terbatas dalam mendapatkan pekerjaan. 2. Faktor diskriminasi Faktor ini terkadang sering diabaikan, namun nyatanya mobilitas sosial bisa sangat terhambat ketika adanya diskriminasi. Faktor diskriminasi ini adalah sikap yang membedakan perlakuan terhadap sesama karena adanya perbedaan, yaitu suku, agama, ras, dan golongan. Biasanya, faktor yang membedakan ini sangatlah berdampak besar dan bisa mengakibatkan konflik yang kemudian bisa menghambat terjadinya mobilitas sosial. 3. Faktor stereotip gender Faktor ini adalah faktor yang membeda-bedakan jenis kelamin atau posisi sosial antara laki-laki dengan perempuan. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan derajat perempuan. Hal ini yang bisa menghambat terjadinya mobilitas sosial. Membeda-bedakan gender juga akan menghalangi seseorang untuk mampu berprestasi, karena stereotip status sosial yang dinilai berbeda, maka menghalangi seseorang untuk melakukan upaya dan melakukan mobilitas sosial agar bisa mendapat status sosial yang lebih baik. Dampak Mobilitas Sosial Terjadinya mobilitas sosial tentunya memiliki dampak bagi masyarakat secara luas. Ada dua dampak yang bisa saja terjadi, yaitu dampak positif dan dampak negatif. 1. Dampak positif mobilitas sosial Dampak positif dari terjadinya mobilitas sosial adalah dampak yang menguntungkan serta memberi manfaat bagi orang yang melakukan mobilitas sosial. dampak positif ini mampu mendorong seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik. Beberapa dampak positif dari mobilitas sosial adalah meningkatkan integrasi sosial seseorang atau suatu masyarakat. Terjadinya perubahan sosial tentunya memiliki respon yang berbeda-beda, ada yang menanggapinya sebagai sebuah tantangan, ada pula yang menanggapinya sebagai bentuk penerimaan yang akhirnya berpengaruh pada integritas di masyarakat. 2. Dampak negatif mobilitas sosial Tak bisa dipungkiri kalau mobilitas sosial pasti memiliki dampak negatifnya. Salah satunya timbul konflik-konflik sosial. konflik sosial ini bisa saja terjadi karena persaingan antar individu ataupun kelompok untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi yang berujung pada konflik. Dampak lainnya adakah resiko terjadinya gangguan psikologis. Tidak sedikit orang yang mengalami kegelisahan saat kehilangan jabatannya dan menyebabkan terjadinya gangguan psikologis. Bahkan bisa juga mebahayakan dirinya sendiri jika menjadi stres yang berkepanjangan. Nah, itulah penjelasan mengenai bentuk mobilitas sosial dan hal terkait mobilitas sosial lainnya. Grameds bisa membaca buku-buku sosiologi agar bisa lebih memahami tentang mobilitas sosial. Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar Grameds bisa mmeiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Nurul Ismi Humairoh BACA JUGA Pengertian Mobilitas Sosial Teori, Bentuk, Faktor Pengaruh Social Sinking Pengertian, Dampak Psikologis, dan Contoh Struktur Sosial di Masyarakat Klasifikasi, Jenis, Fungsi, & Unsur Ciri-Ciri, Unsur, dan Bentuk Struktur Sosial Pengertian dan Contoh Manusia Sebagai Makhluk Sosial Pengertian Dinamika Kelompok Sosial, Faktor, dan Aspeknya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat